SENANDUNG SORE’S RUANG TERBUKA: 40% FOLK 60% SHOEGAZE

EP Ruang Terbuka menjadi karya pertama Senandung Sore

EP Ruang Terbuka menjadi karya pertama Senandung Sore

Spesial artikel buat Senandung Sore nih. Kali ini kita nggak bakal resek kayak artikel lainnya. Soalnya kita nggak pengen keliatan kayak anak nakal di depannya mbak cantik Nurina Wulan hehehe. Kita pengen disayang terus dielus-elus, terus, ah malu deh ngomongnya. Pokoknya ♥ u, Senandung Sore, khususnya buat si vokalis. :*

Minggu malam kemarin (25/5) jadi momen spesial buat anak-anak Senandung Sore. Berlokasi di Newton Store dengan suasana yang syahdu sdan juga intense, Senandung Sore merilis EP pertama mereka bertajuk Ruang Terbuka, ditemani oleh Evening Wolfdan Taman Nada serta karya-karya foto dari seniman muda Surabaya. EP ini hanya berisikan 3 lagu karya mereka, yaitu Sore, Bias Mentari, dan Rindu Kota Hijau. Namun demikian, dengan pengemasan yang kreatif dan juga bonusan kaktus mungil, rasa-rasanya kekurangan EP ini tertutupi.

Langsung menuju review lagu. Senandung Sore memang khas dengan nuansa musik yang syahdu dan juga menenangkan jiwa. Lagu-lagunya mendayu-dayu ibarat sore menjelang malam yang berwarna keungu-unguan di tanah lapang. Walaupun begitu, rasanya kurang tepat jika Senandung Sore dikatakan mengusung genre folk. 2 single mereka, yaitu Sore dan Bias Mentari lebih kental dengan balutan shoegaze. Hanya pengemasan pada instrumen dan lirik saja yang menggunakan unsur folk.

Track yang kental dengan unsur folk baru hadir di single Rindu Kota Hijau. Single tersebut memiliki alunan nada yang ceria. Petikan gitar akustik, dentingan glockenspiel serta suara vokal mbak Nurina yang merdu menepatkan seluruh irama. Track ini benar-benar mengingatkan kita akan lagu Frau di album Happy Coda, Empat Satu. Sayang, klimaks lagu tidak mampu kami dengarkan. Entah karena cd player atau memang waktu nge-burn-nya, Rindu Kota Hijau terhenti di 20 detik terakhir.

Jadi, 3 pertanyaan yang bisa dijawab: Apakah santai? Jelas, semua unsur sanatai ada untuk ketiga track. Apakah manis? Uhm, bisa dibilang begitu, khususnya jika melihat lirik-liriknya. Apakah easy listening? Uhh, ini yang agak susah jika berpegang pada 2 track pertamanya yang cenderung lebih mengarah shoegaze. Intinya, secara overall, EP Ruang Terbuka cocok untuk dinikmati ketika perjalanan pulang, ketika melewati tanah lapang yang luas.

 

Foto oleh Dokumentasi Senandung Sore

Leave a comment